• Proyeksi Sea Games 2017
  • Menuju Juara Sea Games 2017
  • TC Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Borneo Pusam FC
  • Persija Jakarta
  • Barito Putera
  • Persegres Gresik United
  • TC Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Arema FC Malang
  • Persija Jakarta
  • PS TNI
  • Barito Putera
  • Bali United FC
  • Sriwijaya FC
  • Bhayangkara FC
  • Barito Putera
  • Bhayangkara FC
  • Arema FC Malang
  • Persipura Jayapura
  • Bhayangkara FC
  • Persib Bandung
  • Persib Bandung
  • PSM Makassar
  • Persegres Gresik United
  • Arema FC Malang
  • Barito Putera
  • Persela Lamongan
  • Bali United FC
  • TC Pemain Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Bhayangkara FC
  • Persela Lamongan
  • Ajax Amsterdam
  • Skuad Garuda Muda
  • Head Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Indonesia
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol

Selasa, 12 Juli 2011

Sriwijaya FC Khawatir Pelatihnya Terganjal Regulasi

Warung Kopi Sport - Manajemen Sriwijaya Football Club (SFC) mengkhawatirkan pelatih terpilih, pasangan Keith Kayamba Gumbs dan Kashartadi, akan terganjal regulasi PT Liga Indonesia karena belum memiliki lisensi sesuai dengan persyaratan, kata Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin."Kami telah menetapkan bahwa pelatih SFC musim depan Kayamba dan Kashartadi, tapi kami masih mengkhawatirkan keduanya tidak diloloskan oleh pihak PT Liga Indonesia karena masalah lisensi," ujar dia, di Palembang, Senin (11/7).

Dia menuturkan, PT Liga Indonesia telah menetapkan untuk posisi pelatih kepala diharuskan memiliki lisensi A AFC dan asisten pelatih memegang lisensi B AFC.

Namun, untuk meminimalkan kesalahan, secara administrasi manajemen SFC menempatkan Kashartadi sebagai pelatih kepala dan Kayamba sebagai asistennya.

"Meskipun Kayamba dan Kashartadi di lapangan memiliki kedudukan yang sama, tapi secara administrasi menempatkan Kashartadi sebagai pelatih kepala. Kas memegang lisensi A nasional, sedangkan Kayamba memiliki lisensi C FIFA," kata dia lagi.

Menurut Hendri, kekurangan dalam pemenuhan persyaratan lisensi itu membuat SFC terancam gagal menduetkan kedua pelatih tersebut pada musim depan.

"Memang hingga kini manual liga yang baru belum keluar setelah kongres PSSI digelar, artinya bisa saja berubah dari ketentuan lama. Tapi, jika tetap tidak bisa, maka kemungkinan terburuk terpaksa mencari pelatih lain," ujar dia pula.

Hanya saja, dia optimistis mampu meloloskan kedua pelatih itu, mengingat beberapa pelatih Liga Super Indonesia masih berlabel lisensi A Nasional.

"Menurut Kashartadi, Daniel Roekito yang musim lalu adalah pelatih Persib Bandung, hanya memegang lisensi pelatih A nasional. Artinya sama juga dengan Kashartadi. Sedangkan untuk asisten pelatih, pada umumnya setiap klub diizinkan menggunakan pelatih tidak berlisensi B," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Klub Sriwijaya FC, H Dodi Reza Alex, telah mengumumkan secara resmi pelatih musim depan, yakni pasangan Kayamba dan Kashartadi di Palembang, Minggu (10/7) sore.

Nilai Kontrak Turun Manajemen Sriwijaya FC juga memastikan nilai kontrak pemain untuk Liga Super Indonesia pada musim kompetisi 2011-2012 akan mengalami penurunan, menyusul pelarangan penggunaan dana APBD bagi klub sepak bola profesional.

"Kami bisa memastikan, nilai kontrak pemain musim depan akan mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena klub tidak mendapat bantuan dana APBD lagi," kata Hendri pula.

Karena itu, lanjut dia, manajemen SFC tidak mau terburu-buru dalam perekrutan pemain mengingat sumber dana yang dimiliki saat ini sangat terbatas.

"Saat ini, semua klub di Indonesia memilih 'wait and see'. Saya melihat belum ada satu klub pun yang sudah mengontrak pemain, karena masih meraba-raba pasaran harga pemain saat ini," ujar dia.

Menurut dia, klub Liga Super Indonesia tidak mau bertindak bodoh, karena salah dalam menerka nilai kontrak pemain.

"Sebenarnya tidak sulit menentukan pasaran harga seorang pemain. Semua dapat ditentukan dengan melihat mantan klubnya dan dan klub mana yang akan memburunya. Tapi, memang terkadang ada kesalahan, sehingga membeli pemain menjadi terlalu mahal," kata dia lagi.

namun meskipun belum berani mengambil tindakan nyata, manajemen SFC telah memiliki daftar pemain buruan untuk musim depan.

"Daftar pemain yang akan diburu sudah ada, dan kami telah melakukan beberapa upaya untuk mendekati. Tapi, hingga kini memang belum ada satu pemain pun yang kami kontrak, mengingat kontrak pemain lama baru akan berakhir pada akhir Juli 2011 ini," ujar Hendri pula.

Dia menambahkan, manajemen SFC bersikap hati-hati dalam merekrut pemain, agar tidak mengalami kerugian secara finansial.

"Jika bisa bersabar sedikit untuk mendapatkan pemain bagus dengan harga relatif murah, maka akan kami lakukan. Tapi, di satu sisi terkadang kami juga harus melakukan langkah ekstrim agar pemain buruan itu tidak diambil klub lain. Inilah serunya proses negosiasi pemain," ujar dia. (ant/mac)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar