Solo - Kongres PSSI yang akan digelar di Solo awal Juli mendatang dikhawatirkan jadi ajang buat pro status quo untuk kembali duduk di kepengurusan PSSI. Karenanya, suporter akan ikut mengawal jalannya kongres tersebut.
Demikian salah satu hasil diskusi mencari solusi atas konstelasi terkini kisruh PSSI yang digelar Pasukan Supporter Solo Sejati (Pasoepati) dan Koalisi Suporter untuk Revolusi PSSI (Korupssi), di Solo, Minggu (12/6/2011).
Diskusi itu sendiri bertujuan untuk meluruskan kembali perjuangan revolusi PSSI yang dianggap sudah dibajak oleh kepentingan elit. Rencananya hasil diskusi tersebut akan direkomendasikan dalam Kongres PSSI yang akan digelar di Solo.
Ada beberapa poin yang disoroti suporter terkait perkembangan kisruh PSSI saat ini. Salah satu yang utama adalah kembalinya golongan status quo, namun dalam bentuk yang berbeda. Demikian termuat dalam rilis yang diterima detikSport.
Hal lainnya adalah soal kecurigaan adanya permainan dalam Kongres PSSI tanggal 20 Mei lalu menyusul ditemukannya beberapa bukti. Lebih lanjut suporter juga menilai Komite Normalisasi dan pemerintah belum memberikan harapan menjanjikan terkait berjalannya kongres secara bersih, terhindar dari kepentingan politik, pemodal dan mafia sepakbola.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di ataslah Pasoepati dan Korupssi menyatakan komitmen untuk mengawasi kongres di Solo. Sebagai tindak nyata akan hal tersebut nantinya akan dibentuk sebuah tim pengawas yang memperjuangkan sepakbola bersih.
.
Diskusi itu sendiri bertujuan untuk meluruskan kembali perjuangan revolusi PSSI yang dianggap sudah dibajak oleh kepentingan elit. Rencananya hasil diskusi tersebut akan direkomendasikan dalam Kongres PSSI yang akan digelar di Solo.
Ada beberapa poin yang disoroti suporter terkait perkembangan kisruh PSSI saat ini. Salah satu yang utama adalah kembalinya golongan status quo, namun dalam bentuk yang berbeda. Demikian termuat dalam rilis yang diterima detikSport.
Hal lainnya adalah soal kecurigaan adanya permainan dalam Kongres PSSI tanggal 20 Mei lalu menyusul ditemukannya beberapa bukti. Lebih lanjut suporter juga menilai Komite Normalisasi dan pemerintah belum memberikan harapan menjanjikan terkait berjalannya kongres secara bersih, terhindar dari kepentingan politik, pemodal dan mafia sepakbola.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di ataslah Pasoepati dan Korupssi menyatakan komitmen untuk mengawasi kongres di Solo. Sebagai tindak nyata akan hal tersebut nantinya akan dibentuk sebuah tim pengawas yang memperjuangkan sepakbola bersih.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar