• Proyeksi Sea Games 2017
  • Menuju Juara Sea Games 2017
  • TC Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Borneo Pusam FC
  • Persija Jakarta
  • Barito Putera
  • Persegres Gresik United
  • TC Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Arema FC Malang
  • Persija Jakarta
  • PS TNI
  • Barito Putera
  • Bali United FC
  • Sriwijaya FC
  • Bhayangkara FC
  • Barito Putera
  • Bhayangkara FC
  • Arema FC Malang
  • Persipura Jayapura
  • Bhayangkara FC
  • Persib Bandung
  • Persib Bandung
  • PSM Makassar
  • Persegres Gresik United
  • Arema FC Malang
  • Barito Putera
  • Persela Lamongan
  • Bali United FC
  • TC Pemain Timnas U - 22 Sea Games 2017
  • Bhayangkara FC
  • Persela Lamongan
  • Ajax Amsterdam
  • Skuad Garuda Muda
  • Head Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Indonesia
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol
  • Assistent Coach Timnas U - 22
  • Negara Spanyol

Minggu, 03 Juli 2011

Risdianto Sesalkan Keputusan Riedl

Warung Kopi Sport - Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, akhirnya mengumumkan nama-nama pemain yang akan memperkuat timnas senior di Pra-Piala Dunia 2014 dan Timnas U-23 di Piala AFF U-23. Dari total 50 nama yang dipanggil, tak satupun pemain yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) yang masuk daftar.Riedl beralasan tidak mau berspekulasi karena status kompetisi LPI sampai saat ini belum jelas. Dia pilih menunggu hasil Kongres PSSI yang akan berlangsung di Solo, 9 Juli nanti.

Tidak dipanggilnya para pemain LPI membuat pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso, prihatin. Apalagi kalau yang dijadikan alasan status LPI. "Semua pemain harus dirangkul demi kemajuan timnas Indonesia," kata Aji Santoso, seperti ditayangkan website resmi LPI, Minggu (3/7).

Menurut Aji Santoso, setidaknya ada tiga pemain LPI yang layak masuk timnas, yaitu gelandang Persebaya 1927 Andik Vermansyah serta dua pemain Persema, Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. Lebih-lebih mereka juga sempat mengikuti seleksi timnas U-23 di Batujajar, Jawa Barat. Irfan bahkan menjadi bagian timnas senior di Piala AFF, Desember 2010.

Tidak salah bila muncul dugaan ada unsur like and dislike, karena selama ini LPI selalu menjadi anak tiri dari PSSI. "Bisa jadi seperti itu," katanya singkat.

Senada dengan Aji Santoso, Risdianto turut menyesalkan keputusan yang diambil Riedl. "Mungkin kita harus bertanya pada Riedl, dia tahu apa tidak ada pemain yang pantas masuk timnas? Jangan-jangan dia tidak pernah nonton pertandingan LPI," kata Direktur Teknik Jakarta FC itu.

Selain beberapa nama di atas, menurut Risdianto, ada dua nama lagi yang layak diperhitungkan. Dialah penyerang Jakarta FC, Sansan Fauzi, dan gelandang mungil Hendra Bayauw.

Alasan yang dipakai Riedl bahwa status LPI belum jelas juga tidak bisa diterima. "Ya, mestinya nama-nama pemain itu dimasukkan dulu. Kalau nanti PSSI menyatakan LPI ilegal, barulah nama mereka dicoret," tutur pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 61 tahun lalu ini.

Sebagai pria yang kenyang asam garam sepakbola, Risdianto menyarankan agar Riedl mengurusi masalah teknis saja. Artinya, dalam memilih calon pemain timnas jangan sampai dimasuki pertimbangan lain, misalnya politis atau like and dislike.

"Kita berpikir positif sajalah, mungkin dia memang tidak pernah nonton LPI. Eh, tapi Irfan kan pernah jadi anak buahnya di timnas senior? Mestinya dia tahu dong bagaimana kemampuan Irfan," pungkas mantan penyerang timnas Indonesia seangkatan Waskito dan Andi Lala ini. (Ribut Wijoto/beritajatim)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar