![]() |
DUET DJOHAR DAN FARID |
Warung Kopi Sport - Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husein berjanji tak akan menghentikan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Ibarat anak yang sudah dilahirkan, maka PSSI akan membesarkan LPI dengan cara mereka. "Dimasukkan dalam rumah tangga kami," kata Djohar di sela-sela Kongres PSSI di The Sunan Hotel, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (9/7).
Menurut Djohar, sistem di LPI bisa dijadikan contoh atau model pengelolaan bagi klub-klub Indonesian Super League. Misalnya, untuk mendapatkan dana di luar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Djohar terpilih berdasarkan pada penghitungan suara putaran kedua di Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Sabtu. Pemilihan dilakukan sebanyak dua putaran karena tak satupun calon yang meraih 67 persen dari 100 hak suara di putaran pertama.
Semula, 18 nama bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan PSSI. Namun sesaat sebelum memulai penghitungan putaran pertama, enam di antara mereka mengundurkan diri. Sedangkan dua lainnya tak hadir dalam kongres. Sehingga hanya 10 nama yang maju.
Pada putaran pertama, Djohar mendulang dukungan terbanyak yaitu 53 suara. Kemudian disusul Agusman Effendi yang mendapat 39 suara dan Japto S Soerjosoemarno dengan 4 suara.
KN pun menetapkan tiga calon itulah yang melaju ke putaran kedua. Belakangan Japto mengundurkan diri. Sehingga hanya Djohar dan Agusman yang bersaing di putaran kedua, hingga akhirnya dimenangkan oleh Djohar Arifin.
Kemenangan Djohar itu tak lepas dari dukungan Kelompok 78 pemilik sah suara PSSI yang semula mendukung pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Mereka mengalihkan suara ke Djohar setelah melakukan pertemuan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono, sehari sebelum pelaksanaan KLB. Dalam acara itu pun hadir George dan Arifin Panigoro.(RRN) .
Menurut Djohar, sistem di LPI bisa dijadikan contoh atau model pengelolaan bagi klub-klub Indonesian Super League. Misalnya, untuk mendapatkan dana di luar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Djohar terpilih berdasarkan pada penghitungan suara putaran kedua di Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Sabtu. Pemilihan dilakukan sebanyak dua putaran karena tak satupun calon yang meraih 67 persen dari 100 hak suara di putaran pertama.
Semula, 18 nama bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan PSSI. Namun sesaat sebelum memulai penghitungan putaran pertama, enam di antara mereka mengundurkan diri. Sedangkan dua lainnya tak hadir dalam kongres. Sehingga hanya 10 nama yang maju.
Pada putaran pertama, Djohar mendulang dukungan terbanyak yaitu 53 suara. Kemudian disusul Agusman Effendi yang mendapat 39 suara dan Japto S Soerjosoemarno dengan 4 suara.
KN pun menetapkan tiga calon itulah yang melaju ke putaran kedua. Belakangan Japto mengundurkan diri. Sehingga hanya Djohar dan Agusman yang bersaing di putaran kedua, hingga akhirnya dimenangkan oleh Djohar Arifin.
Kemenangan Djohar itu tak lepas dari dukungan Kelompok 78 pemilik sah suara PSSI yang semula mendukung pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Mereka mengalihkan suara ke Djohar setelah melakukan pertemuan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono, sehari sebelum pelaksanaan KLB. Dalam acara itu pun hadir George dan Arifin Panigoro.(RRN) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar