Warung Kopi Sport - Pemain muda Belanda keturunan Maluku, Jordao Pattinama, makin dekat dengan Jakarta FC. Jordao sedang berada di Jakarta dalam rangka penjajakan, dan bila ada kecocokan akan siap memberikan yang terbaik bagi klub berjuluk The Jakarta Tigers itu.Jordao pertama kali mendengar tentang peluang bermain di Jakarta FC dari agennya beberapa bulan lalu. “Saya langsung mencarinya via internet, dan sedikit tahu tentangnya,” penggemar mantan pemain Arsenal dan Barcelona, Thiery Henry, itu menjelaskan.
Tentang rencananya bergabung dengan Jakarta FC, Jordao menyatakan tinggal menunggu kesepakan kontrak. Ia juga bertekad akan bermain sebaik mungkin. Pemilik nomor punggung 7 ketika bermain di SC Feyenoord itu akan bermain sesuai dengan posisi favoritnya, yaitu pemain tengah.
Niat Jordao Pattinama untuk bermain di LPI begitu besar. Pemain keturunan Maluku yang terakhir berkostum SC Feyenoord, Belanda, itu bahkan mengabaikan tawaran dari sejumlah klub di Belgia.
Sejak sebulan terakhir, kubu Jakarta FC memang gencar mendekati saudara kembar Edinho Pattinama, mantan pemain NAC Breda itu. Jordao sebelumnya bermain di klub junior SV Deltasport Vlaardingen, tempat ayahnya, Ton Pattinama, menjadi pelatih.
Lalu Jordao pindah ke Feyenoord, dan memulai debut pada 9 Maret 2009 sebagai penyerang di depan Andwelé Slory dalam pertandingan melawan NAC Breda. Dalam pertandingan pertamanya, ia segera merebut perhatian publik karena memberikan umpan kepada pemain kawakan Jon Dahl Tomasson. Namun, pada pertandingan itu ia juga memperoleh kartu kuning.
Pada musim 2009-2010, pemain yang lahir di Spijkenisse, 1 Maret 1989, itu berkostum SBV Excelsior. Sayang, pelatih Alex Pastoor tidak mau menggunakannya lagi. Akhirnya Jordao dikirim kembali ke Feyenoord.
Jakarta FC saat ini sudah memiliki tiga pemain asing asal Argentina, yaitu Leonardo J. Moyano, Gustavo Hernan Ortiz, dan Emanuel de Porras. Dengan masuknya Jordao, berarti harus ada satu pemain asing yang keluar. Karena pada putaran kedua yang bergulir 17 September depan, LPI hanya membolehkan setiap kulub memiliki tiga pemain asing. (Endang K. Saputra) .
Tentang rencananya bergabung dengan Jakarta FC, Jordao menyatakan tinggal menunggu kesepakan kontrak. Ia juga bertekad akan bermain sebaik mungkin. Pemilik nomor punggung 7 ketika bermain di SC Feyenoord itu akan bermain sesuai dengan posisi favoritnya, yaitu pemain tengah.
Niat Jordao Pattinama untuk bermain di LPI begitu besar. Pemain keturunan Maluku yang terakhir berkostum SC Feyenoord, Belanda, itu bahkan mengabaikan tawaran dari sejumlah klub di Belgia.
Sejak sebulan terakhir, kubu Jakarta FC memang gencar mendekati saudara kembar Edinho Pattinama, mantan pemain NAC Breda itu. Jordao sebelumnya bermain di klub junior SV Deltasport Vlaardingen, tempat ayahnya, Ton Pattinama, menjadi pelatih.
Lalu Jordao pindah ke Feyenoord, dan memulai debut pada 9 Maret 2009 sebagai penyerang di depan Andwelé Slory dalam pertandingan melawan NAC Breda. Dalam pertandingan pertamanya, ia segera merebut perhatian publik karena memberikan umpan kepada pemain kawakan Jon Dahl Tomasson. Namun, pada pertandingan itu ia juga memperoleh kartu kuning.
Pada musim 2009-2010, pemain yang lahir di Spijkenisse, 1 Maret 1989, itu berkostum SBV Excelsior. Sayang, pelatih Alex Pastoor tidak mau menggunakannya lagi. Akhirnya Jordao dikirim kembali ke Feyenoord.
Jakarta FC saat ini sudah memiliki tiga pemain asing asal Argentina, yaitu Leonardo J. Moyano, Gustavo Hernan Ortiz, dan Emanuel de Porras. Dengan masuknya Jordao, berarti harus ada satu pemain asing yang keluar. Karena pada putaran kedua yang bergulir 17 September depan, LPI hanya membolehkan setiap kulub memiliki tiga pemain asing. (Endang K. Saputra) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar