" Liga Primer Indonesia "
Warung Kopi Sport - Status Liga Primer Indonesia (LPI) yang diwacanakan bakal berada di bawah naungan PSSI, belum juga sampai pada titik terang. Dalam pertemuan dengan Komite Normalisasi, wakil-wakil LPI tetap bersikukuh pada "proporsal" yang mereka sodorkan. Alhasil, hingga kini, jadwal putaran kedua kompetisi LPI belum jelas apakah akan dilanjutkan atau tidak.LPI menginginkan, jika pun harus melebur ke kompetisi di bawah koordinasi PSSI (demi menghindarkan Indonesia terkena sanksi FIFA), mereka bergabung ke kasta tertinggi, yakni Indonesia Super Indonesia (ISL). Keinginan ini bertentangan dengan wacana PSSI yang hendak "mengirim" klub-klub LPI ke kasta terendah. Atau opsi lain, LPI akan berbentuk seperti Liga Pendidikan Indonesia, atau Liga Medco.
Situasi ini tentu meresahkan mereka yang berada di lingkungan liga tersebut. Tak terkecuali Syahril Nasution, Pelatih Kiper Bintang Medan. Pun demikian, Syahril meyakini LPI tidak akan berhenti di tengah jalan. Paling tidak untuk satu musim kompetisi ini.
"Kalau ditanya apakah kompetisi akan dilanjutkan atau tidak, saya optimis. Pihak LPI punya kesungguh-sungguhan. Kemarin saya dengar dari Pak Dityo (CEO Bintang Medan), pada tanggal 9 Juli nanti LPI akan menggambil sikap mengenai status LPI dengan PSSI," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (29/6) sore.
Faktor lain yang membuat Syahril yakin LPI akan berlanjut adalah, semua pemain baik lokal maupun asing, juga para pelatih, dikontrak selama dua tahun. "LPI ini membawa angin perubahan dalam persepakbolaan Indonesia. Kalau LPI bubar, kompetisi akan tetap sama seperti dulu. Banyak kecurangan, seperti penyuapan pemain, penyuapan wasit dan pengaturan skor," katanya.
Syahril juga menyentil kondisi yang terjadi di tubuh klub-klub yang bermain di liga PSSI. Terutama soal keterlambatan pembayaran gaji atau bonus pemain dan pelatih. Menurut mantan penjaga gawang PSMS Medan, PSDS Deliserdang, dan Medan Jaya ini, di LPI itu tak terjadi. "Sejumlah tim LPI yang menunda pembayaran gaji beberapa hari saja, mendapatkan sanksi dari badan liga LPI," ujarnya. (Budi Warsito/tribunmedan) .
Situasi ini tentu meresahkan mereka yang berada di lingkungan liga tersebut. Tak terkecuali Syahril Nasution, Pelatih Kiper Bintang Medan. Pun demikian, Syahril meyakini LPI tidak akan berhenti di tengah jalan. Paling tidak untuk satu musim kompetisi ini.
"Kalau ditanya apakah kompetisi akan dilanjutkan atau tidak, saya optimis. Pihak LPI punya kesungguh-sungguhan. Kemarin saya dengar dari Pak Dityo (CEO Bintang Medan), pada tanggal 9 Juli nanti LPI akan menggambil sikap mengenai status LPI dengan PSSI," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (29/6) sore.
Faktor lain yang membuat Syahril yakin LPI akan berlanjut adalah, semua pemain baik lokal maupun asing, juga para pelatih, dikontrak selama dua tahun. "LPI ini membawa angin perubahan dalam persepakbolaan Indonesia. Kalau LPI bubar, kompetisi akan tetap sama seperti dulu. Banyak kecurangan, seperti penyuapan pemain, penyuapan wasit dan pengaturan skor," katanya.
Syahril juga menyentil kondisi yang terjadi di tubuh klub-klub yang bermain di liga PSSI. Terutama soal keterlambatan pembayaran gaji atau bonus pemain dan pelatih. Menurut mantan penjaga gawang PSMS Medan, PSDS Deliserdang, dan Medan Jaya ini, di LPI itu tak terjadi. "Sejumlah tim LPI yang menunda pembayaran gaji beberapa hari saja, mendapatkan sanksi dari badan liga LPI," ujarnya. (Budi Warsito/tribunmedan) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar