Warung Kopi Sport - Menurut mantan pemain Timnas Indonesia, Herry Kiswanto, keputusan PSSI yang memecat Alfred Riedl sangat riskan, dan justru akan menyulitkan langkah Timnas di Pra Piala Dunia 2014. "Saya baru mendengar kabar ini tadi (Jumat) pagi melalui pemberitaan. Saya kira ada mis-komunikasi dalam soal itu. Tetapi kalau memang Riedl diberhentikan, itu akan menyulitkan langkah Timnas dalam waktu dekat ini," ujar Herry Kiswanto.
"Saya melihatnya murni dari sudut sepak bola. Dalam waktu mepet begini akan sulit bagi Timnas Indonesia untuk berbuat maksimal di SEA Games nanti kalau ditangani pelatih baru. Kalau Riedl tentu sudah tahu materi pemain yang ada di Indonesia," ujarnya.
Herry menambahkan jika memang berniat untuk memberhentikan pelatih asal Austria itu, sebaiknya menunggu saat yang tepat dan lebih elegan.
"Untuk memberhentikan Riedl lebih baik tunggu momennya dulu yang pas. Bagi saya tak jadi masalah siapa pun yang melatih Timnas, tapi pelatih harus fokus kepada targetnya. Beri dia kesempatan sampai SEA Games, itu akan jauh lebih terhormat bagi semua pihak," ujarnya.
"Kalau menurut pemberitaan, kabarnya draf kontraknya tidak ada. Seharusnya hal ini ditanyakan kepada Riedl, dia pasti punya salinannya. Riedl bisa saja mengadukan nasibnya ke FIFA, kalau demikian kita bisa ribut lagi," ujarnya.
Pada kesempatan itu Herry mengaku tak begitu memahami dengan alasan dan kebijakan pengurus baru PSSI.
"Kenapa akhir-akhir ini di PSSI harus ada blok-blokan?. PSSI itu I-nya bukan 'injection', tapi Indonesia. Janganlah berlaku demi 'injection', tapi berlakulah demi Merah Putih," tandas Herry. (ant/end) .
"Saya melihatnya murni dari sudut sepak bola. Dalam waktu mepet begini akan sulit bagi Timnas Indonesia untuk berbuat maksimal di SEA Games nanti kalau ditangani pelatih baru. Kalau Riedl tentu sudah tahu materi pemain yang ada di Indonesia," ujarnya.
Herry menambahkan jika memang berniat untuk memberhentikan pelatih asal Austria itu, sebaiknya menunggu saat yang tepat dan lebih elegan.
"Untuk memberhentikan Riedl lebih baik tunggu momennya dulu yang pas. Bagi saya tak jadi masalah siapa pun yang melatih Timnas, tapi pelatih harus fokus kepada targetnya. Beri dia kesempatan sampai SEA Games, itu akan jauh lebih terhormat bagi semua pihak," ujarnya.
"Kalau menurut pemberitaan, kabarnya draf kontraknya tidak ada. Seharusnya hal ini ditanyakan kepada Riedl, dia pasti punya salinannya. Riedl bisa saja mengadukan nasibnya ke FIFA, kalau demikian kita bisa ribut lagi," ujarnya.
Pada kesempatan itu Herry mengaku tak begitu memahami dengan alasan dan kebijakan pengurus baru PSSI.
"Kenapa akhir-akhir ini di PSSI harus ada blok-blokan?. PSSI itu I-nya bukan 'injection', tapi Indonesia. Janganlah berlaku demi 'injection', tapi berlakulah demi Merah Putih," tandas Herry. (ant/end) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar